free page hit counter

Perkembangan dunia teknologi dan informasi pada era globalisasi kini
menjadi faktor utama yang mempengaruhi kehidupan sosial dan semakin dibutuhkan dalam kehidupan seseorang.

Salah satu fungsi internet adalah sebagai
tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial atau media sosial, merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala besar.

Kehadiran situs jejaring sosial atau media sosial ini, kita dapat berbagi informasi serta memperluas pertemanan dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan lingkungan maupun status sosial.

Hadirnya media sosial ke dalam kehidupan masyarakat pun turut membawa berbagai dampak, baik itu dampak positif maupun negatif, terutama terhadap interaksi sosial kehidupan masyarakat dalam sisi kerukunan beragama.

Dalam hal ini, media sosial turut mempengaruhi kerukunan beragama di Indonesia. Banyaknya informasi yang beredar di media sosial dan dapat dengan mudah diakses turut mempengaruhi kerukunan hidup beragama di masyarakat.

Kerukunan antar umat beragama adalah hubungan yang harmonis dalam dinamika pergaulan hidup bermasyarakat yang saling menguatkan yang diikat oleh sikap pengendalian hidup dalam wujud saling hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya, saling hormat menghormati dan berkerjasama antara pemeluk agama, antar berbagai golongan agama dan umat-umat beragama dengan pemerintah yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa dan negara, saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak
memaksakan suatu agama kepada orang lain.

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi di mana semua golongan agama bisa hidup bersama-sama secara damai tanpa mengurangi hak dan kebebasan masing-masing untuk menganut dan melaksanakan kewajiban agamanya.

Kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu tongkat utama dalam memelihara hubungan suasana yang baik, damai, tidak bertengkar, bersatu hati dan bersepakat antar umat beragama yang berbeda-beda agama untuk hidup rukun.Tentu saja toleransi jangan diartikan sebagai kompromi teologis atau akidah.

Tidak dapat dipungkiri, peran media cukup mempengaruhi kehidupan
masyarakat dan ini berkaitan dengan kerukunan beragama dalam masyarakat tersebut. Dimana media sosial sering kali menjadi sarana dalam menyampaikan pembelajaran dan informasi yang berhubungan tentang info-info seputar lintas agama.

Media sosial juga memainkan peran edukasi dengan cara menyebarkan informasi, ide, gagasan pendidikan. Mereka juga sering mengupas profil lembaga pendidikan tertentu dan prestasi-prestasinya. Meskipun tidak ada media sosial yang bisa meluluskan sarjana secara formal, namun mereka ikut memainkan peran edukasi.

Oleh karena itu, peran edukasi positif melalui jejaring media sosial perlu dilakukan oleh insan yang sadar akan kerukunan beragama. Sebab, tanpa mereka yang melakukan hal ini tentu hanya akan membuka ruang bagi kelompok intoleran.

Hal ini bisa dilakukan dengan pesan-pesan damai, baik melalui tulisan ataupun edukasi melalui video yang bernuansa positif. Selain itu, bijak dalam bersosial media juga menjadi fondasi dalam meningkatkan sifat toleransi dalam bersosial media.

Tidak menyikapi secara berlebihan dan bersikap netral terhadap suatu berita menjadi salah satu aksi nyata yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam membangun kebersamaan di era normal baru. Menjaga tangan untuk tidak berkomentar jahat terhadap suatu hal juga akan membantu untuk menumbuhkan rasa kebersamaan didalam keberagaman.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *