https://whatsform.com/6aNtI7

Teroris merupakan orang yang melakukan kejahatan luar biasa (ekstra ordinary crime). Gerakan ini memiliki pemahaman anti terhadapa indonesia dengan menganggap bahwa pemerintahan yang sah dalam sistem yang dijalakan adalah toghut dan wajib di perangi. dampak dari perbuatan yang mereka lakukan merusak salitas umum, membuat kekacauan sosial dan membunuh orang-orang yang mereka anggap wajib di perangi. menurut Pasal 1 angka 2 Perpu 1/2002jo. UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. elemen kunci utama dari definisi bermuara pada fakta bahwa terorisme merupakan instrumen dari sebuah proyek politik atau agama dimana para pelakunya terus berupaya mencari dukungan dengan melakukan serangkaian aksi kekerasan secara publik demonstratif, yang diikuti oleh berbagai ancaman dalam rangka untuk menekan, mengintimidasi dan/atau memaksa dengan kekerasan atas target atau sasaran. Aktivitas terorisme mempunyai nilai-nilai yang mengagetkan (Shock Value) yang bagi teroris selalu terkesan kejam, sadis dan tanpa menghargai nilai-nilaikemanusiaan

            Keterlibatan sesorang dalam gerakan teroris tentu memiliki latar belakang yang berbeda itu di pengaruhi beberapa indikator dianataranya soal kebutuhan ekonomi, hal ini dikuatkan atas pengakuan seoarang istri eksnapiter yang mengatakan bahwa mengikuti kelompok tersebut karena diberikan biaya saat mengikuti kajian, besaran materi yang diberi berdasar atas berapa orang anak yang sedang nafkahi. Sehingga tidak dapat dinafikan bahwa memang faktor ekonomi dapat membawa sesorang bergabung dengan kelompok teroris. indikator yang selanjutnya adalah lingkungan, sesorang yang terus bergaul dalam lingkungan teroris pasti akan terjerumus kedalamnya, jika menggunakan pendekatan teori bahwa setiap individu terlahir suci di ibarakan seperti kertas putih yang membuat berwarna ialah lingkungannya. Apakah lingkungan keluarga atau lingkungan dalam kelompok masyarakat. indikator sejarah, kejadian masa kelam yang mengakibatkan rasa kebencian mendalam. Khusunya perang antar suku, agama, etnik. Hal ini sejalan dengan kondisi dibeberapa daerah indonesia yang pernah terjadi konflik gerakan teroris sangat massif. Yang terakhir faktor pengetahuan, lemahnya pemahaman seseorang terhadap keyakinan agama dapat mengakibatkan kegagalan memahami dakwah agama. Sejatinya agama adalah benar yang salah adalah bagaiman seseorang atau kelompok memahaminya. Apalagi mengarahkan agama dalam ruang-ruang perjuangan menggunakan kekerasan seperti yang dilakukan oleh kelompok teroris. dari beberapa indikator diatas yang menjadi alasan seseorang terjerumus kepaham teroris maka dapat dikategorikan menjadi dua yaitu indikator internal dan eksternal

            Penulis melihat dari semua indicator yang ada tidak akan terjadi apabila tidak memiliki faktor atau penentu seseorang memberanikan diri untuk melakukan kekacauan, bom bunuh diri dan membunuh orang lain. Kejahatan tersebut ada karena faktor ideologi (pemaham). Hal ini berisi tentang kepercayaan dan keyakinan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan tindakan. Inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok teroris yang menyebarkan doktrin keagamaan secara salah akhirnya setiap orang yang mengikutinya memiliki rasa kebencian terhadap orang lain dan memperjuangkan pahamnya dengan melakukan kekejaman. Karakteristik ideologi jihadis terorisme mengandaikan kecenderungan intoleran terhadap cara-cara berfikir atau epistemologi berfikir yang lain. ketika sebuah mengekspresikan idenya pada obyek yang mereka sebut sebagai musuh, hal itu karena mereka memiliki parameter tersendiri ketika mendefinisikan seseorang atau pihak lain sebagai musuh. Bagi mereka, musuh adalah semua orang yang tidak memiliki kesamaan visi dan ideologi. Dengan demikian definisi tentang sesuatu tidak didasarkan kepada pandangan umum, tetapi didasarkan pada kepentingan ideologi mereka sendiri. Kebaikan, kebenaran, moralitas, yang berhak menafsirkan Tuhan adalah “aku”

Sama halnya seperti cerita teman derad yang ikut dalam gerakan terorisme karena dipengaruhi pemahaman yang diperoleh dari kajian yang dibuat kelompok terorisme. menceritakan upaya mendoktrin seseorang sangat mudah dilakukan dan cepat diterima oleh seseorang yang tidak memiliki pemahaman agama tapi ingin belajar agama. Menggunakan pendekatan ayat-ayat yang beisi kepatuhan dan perjuangan melawan ketidak adilan. Salah satu cerita yang menggambarkan bahwa keterlibatan seseorang ikut bergabung dengan kelompok teroris itu ditentukan oleh ideologi yang lain hanya menjadi indikator peneyempurnaan faktor penentu Ideologi, merupakan daya penuntun bagi sebuah gerakan untuk mewujudkan tujuan akhirnya. Salah satu karakteristik ideologi adalah tidak akan pernah mati. Ketika sebuah gerakan diberangus misalnya, maka ideologi yang telah dibangun oleh gerakan tersebut akan selalu muncul, baik dengan wujud yang sama maupun performa yang berbeda. 

Hal ini juga dikuatkan dengan kejadian bom bunuh diri sekeluarga di Surabaya pada tahun 2018, pelaku yang terlibat memiliki kemampuan secara ekonomi dalam kehidupannya, menjalankan bisnis, bersosialisasi dengan baik bersama masyarakat setempat. Jika menggunakan faktor kebutuhan ekonomi tentu kejahatan tersebut tidak terjadi karena secara ekonomi pelaku terhitung mapan. Artinya ideologi yang salah menjadi penentu seseorang melakukan tindakan terorisme. Olehnya, dalam menghadapi kejahatan terorisme dibutuhkan berbagai upaya dalam menyelesaikan faktor dan indikator

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *