Istilah generasi millennial memang saat ini memang sedang tren didengar. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Millennial generation atau generasi Y yang juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 sampai dengan 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya.
DALAM laporan tersebut Ericsson mencatat, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat millennial. Sebab, pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. “Produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi,” ujar Presiden Director Ericsson Indonesia Thomas Jul.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pada generasi milenial ini sangat dekat dengan yang dinamakan perubahan atau kecanggihan teknologi yang sedang tren pada saat ini. Sebagai calon tenaga pendidik, selain memperluas tentang ilmu pengetahuan materi pelajaran, juga diharapkan agar mampu untuk memahami dan menyesuaikan karakteristik dari peserta didik sebagai generasi milenial pada saat ini, agar dapat menggunakan strategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat. Adapun yang dimaksud dengan strategi, metode dan media pembelajaran yang tepat di sini adalah yang disesuaikan dengan kecanggihan media informasi dan teknologi.
Lalu bagaimanakah guru cerdas yang diharapkan oleh generasi milenial pada saat ini? Guru yang diharapkan oleh generasi milenial saat ini adalah yang bisa menggunakan teknologi dan cerdas dalam mengetahui situasi pembelajaran, yang dimaksudkan di sini adalah:
Pertama, harus melek digital. Maksudnya disini adalah guru harus dapat memahami dan mahir terhadap kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini. Karena metode pembelajaran masa kini sangat berbeda dengan zaman dahulu yang hanya cukup mengandalkan kapur dan papan tulis dalam proses belajar mengajar. Guru harus memiliki kemampuan dalam menggunakan alat-alat berupa elektornik, dan kecakapan perilaku dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi. Kemampuan mengoperasikan komputer sudah menjadi keharusan, dan juga dapat memudahkan guru dalam menjalankan tugas dan fungsi profesinya.
Kedua, memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai sumber belajar dan komunikasi pembelajaran. Misalnya media sosial, tujuannya untuk menjalin gaya komunikasi yang efektif terkait pembelajaran atau konseling di luar dunia nyata. Contohnya seperti pada saat ini, ada yang dinamakan panggilan video jarak melalui media handphone atau laptop, dalam hal ini akan dapat memudahkan siswa dalam berkomunikasi walaupum sedang jarak jauh saat sedang berdiskusi mengenai pelajaran.
Ketiga, menyuguhkan pembelajaran yang menyenangkan dan penuh makna, maksudnya di sini adalah cara mengajar yang menggunakan teknik atau metode yang menyenangkan dan mudah untuk dipahami siswa, agar siswa pun tidak merasa bosan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Karena siswa generasi milenial zaman now sudah tidak hanya disuguhi dengan metode ceramah oleh gurunya saja. Paradigma pembelajaran masa kini harus memberikan keleluasaan siswa berperan aktif.
Keempat, guru harus menjadi role model. Menurut Wikipedia, role model adalah seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa dicontoh oleh orang lain. Jadi guru di sini harus bisa menjadi pemimpin yang baik agar dapat dicontoh oleh siswanya, dan diharapkan juga mampu menghadapi tantangan generasi milenial sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter.
Berdasarkan kriteria guru cerdas di era generasi milenial tersebut, diharapkan dapat membangkitkan semangat belajar siswa, karena sesuai dengan perkembangan zaman karakteristik siswa dan juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Agar guru bisa lebih kreatif dan dapat menggunakan strategi, metode, dan media pembelajaran yang tepat.